< /a>Sabtu, 29 Mei 2010
Marilah kita menjadi sejatinya jiwa Indonesia
Sahabat Indonesia yang super,
yang sedang menjadikan pekerjaannya sebuah disiplin yang akan menjadikannya berwenang dan sangat dihargai dalam bidangnya.
Adik-adik dan anak-anak saya yang hatinya baik,
yang sedang memastikan dirinya tidak membatalkan rencana-rencana kebesaran bagi hidupnya sendiri.
Mudah-mudahan sapa saya di Jumat sore yang damai ini mendapati Anda dalam kedamaian dan kesehatan yang prima.
Saya sudah kangen sekali untuk bertegur-sapa dengan Anda semua di ruang keluarga MTSC yang ramah dan santun ini.
Hari ini Ibu Linna dan saya, dengan ditemani Pak Adi Prakosa dan Pak Christian Guswai sedang berada di kota Semarang yang indah, untuk menghadiri sebuah undangan berbicara di seminar kepemimpinan, Becoming An Effective Leader di Grand Candi Hotel Semarang, nanti malam.
Besok pagi kami akan melanjutkan perjalanan ke kota Aceh yang cantik, untuk sebuah seminar bersama sekitar 30,000 masyarakat Aceh, yang pasti akan kami share cerita dan foto-fotonya.
Rampung dari Aceh, kami akan langsung terbang ke Jogjakarta yang berseni untuk sebuah seminar untuk sebuah perusahaan klien kita di sana.
Mudah-mudahan kami akan diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk berjumpa rekan-rekan Super Fans di Semarang, Aceh, dan Jogjakarta.
Dan khusus untuk Anda,
Mudah-mudahan Tuhan menghadiahkan kesibukan yang indah kepada Anda, karena …
Sibuk is beautiful!
Coba bayangkan ini,
Ada orang yang sudah diberkati dengan pekerjaan sebagai sarana penyejahteraan keluarganya, tetapi bekerja dengan setengah hati, karena belum dibayar sesuai dengan yang dianggapnya pantas.
Sedangkan pada saat yang sama, hari ini juga …
Ada saudara kita yang lain, yang mencari kerja, dan sudah lama melamar ke sana ke mari; bersedia melakukan apa pun dengan serajin-rajinnya, bersedia untuk dibayar dengan apa pun, ... tetapi tidak ada yang bersedia memberinya pekerjaan.
Sehingga, seseorang yang sudah memiliki pekerjaan, tetapi tidak bekerja sepenuh hati – adalah orang yang tidak bersyukur dan kejam.
Tidak bersyukur, karena dia menyepelekan awal baik yang diberikan oleh Tuhan sebagai tangga menuju kesejahteraan yang besar, jika dia bersedia bekerja keras dalam kejujuran.
Dan kejam, karena ada banyak sekali jiwa-jiwa jujur dan rajin yang sangat membutuhkan pekerjaan, tetapi yang tidak tersedia tempat baginya, karena telah diduduki oleh orang yang bekerja setengah hati itu.
Tahukah Anda bahwa ada ratusan ribu guru Indonesia yang hanya mendapat tunjangan bulanan di bawah Rp. 200.000,- per bulan, dengan status yang tidak dimungkinkan untuk diangkat sebagai pegawai tetap?
Dan ini bukanlah keadaan baru yang baru saja terjadi ...
Sahabat saya yang baik hatinya,
Marilah kita menyatukan kebaikan hati kita untuk mensyukuri pekerjaan baik yang sudah diberkatkan kepada kita,
untuk bekerja keras dalam kejujuran, dan menyisihkan tenaga dan kemampuan untuk membantu menguatkan kehidupan sesama jiwa Indonesia,
yang belum menikmati rahmat kemerdekaan bangsa,
yang telah dan akan selalu dicanangkan sebagai slogan kampanye para pemimpin untuk memenangkan kedudukan.
Jika untuk kebaikan kehidupan sesama kita,
marilah kita mendahulukan kebaikan yang bisa kita lakukan sendiri.
Jika untuk kebaikan, jangan menunggu pemimpin.
Kitalah pemimpin kehidupan kita yang sesungguhnya.
Jiwa-jiwa Indonesia tidak boleh berlama-lama hidup dalam keluhan dan kegusaran untuk saling menyalahkan. Kita adalah saudara dan sahabat dalam kebenaran dan kesabaran.
Marilah kita mendahulukan yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kehidupan,
... satu sentimeter demi satu sentimeter,
satu gram demi satu gram,
satu tetes peluh demi satu tetes peluh berikutnya,
demi satu jiwa yang bernilai untuk satu jiwa Indonesia berikutnya.
Marilah kita saling mengasihi,
berlaku penuh hormat,
tidak memaksa orang lain untuk sama,
mengindahkan teladan yang menarik peniruan orang lain,
berlaku jujur sebagai warga,
berlaku amanah sebagai pemimpin,
belajar dengan baik sebagai murid dan mahasiswa,
menjadi Ayah yang menyejahterakan keluarga,
menjadi Ibu yang menghebatkan keluarga,
menjadi anak yang membanggakan orang tua,
menjadi guru yang memuliakan bangsa,
... dan itu semua kita lakukan dengan tulus dan jujur,
sebagai bukti kesungguhan kita untuk memuliakan sesama dan alam,
sebagai cara untuk memuliakan Tuhan,
... agar kita semua – dunia dan akheratnya dimulaikan oleh Tuhan.
Marilah kita menjadi sejatinya jiwa Indonesia.
...........
Sahabat saya yang hatinya baik,
Begitu dulu ya?
Mudah-mudahan Tuhan memudahkan persetujuan-Nya bagi penyegeraan rezeki besar yang telah menjadi hak Anda, karena kejujuran dan kerja keras Anda.
Mudah-mudahan setiap jiwa kita diberkati dengan kebaikan hati untuk menjadi rahmat bagi saudara dan sahabat kita yang hidupnya hari ini sedang tidak mudah.
Marilah kita saling berkasih-sayang.
Love is very powerful!
Create by :
Mario Teguh
Founder | MTSuperClub | 081-211-56900 | For The Happiness Of Others | Jakarta
yang sedang menjadikan pekerjaannya sebuah disiplin yang akan menjadikannya berwenang dan sangat dihargai dalam bidangnya.
Adik-adik dan anak-anak saya yang hatinya baik,
yang sedang memastikan dirinya tidak membatalkan rencana-rencana kebesaran bagi hidupnya sendiri.
Mudah-mudahan sapa saya di Jumat sore yang damai ini mendapati Anda dalam kedamaian dan kesehatan yang prima.
Saya sudah kangen sekali untuk bertegur-sapa dengan Anda semua di ruang keluarga MTSC yang ramah dan santun ini.
Hari ini Ibu Linna dan saya, dengan ditemani Pak Adi Prakosa dan Pak Christian Guswai sedang berada di kota Semarang yang indah, untuk menghadiri sebuah undangan berbicara di seminar kepemimpinan, Becoming An Effective Leader di Grand Candi Hotel Semarang, nanti malam.
Besok pagi kami akan melanjutkan perjalanan ke kota Aceh yang cantik, untuk sebuah seminar bersama sekitar 30,000 masyarakat Aceh, yang pasti akan kami share cerita dan foto-fotonya.
Rampung dari Aceh, kami akan langsung terbang ke Jogjakarta yang berseni untuk sebuah seminar untuk sebuah perusahaan klien kita di sana.
Mudah-mudahan kami akan diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk berjumpa rekan-rekan Super Fans di Semarang, Aceh, dan Jogjakarta.
Dan khusus untuk Anda,
Mudah-mudahan Tuhan menghadiahkan kesibukan yang indah kepada Anda, karena …
Sibuk is beautiful!
Coba bayangkan ini,
Ada orang yang sudah diberkati dengan pekerjaan sebagai sarana penyejahteraan keluarganya, tetapi bekerja dengan setengah hati, karena belum dibayar sesuai dengan yang dianggapnya pantas.
Sedangkan pada saat yang sama, hari ini juga …
Ada saudara kita yang lain, yang mencari kerja, dan sudah lama melamar ke sana ke mari; bersedia melakukan apa pun dengan serajin-rajinnya, bersedia untuk dibayar dengan apa pun, ... tetapi tidak ada yang bersedia memberinya pekerjaan.
Sehingga, seseorang yang sudah memiliki pekerjaan, tetapi tidak bekerja sepenuh hati – adalah orang yang tidak bersyukur dan kejam.
Tidak bersyukur, karena dia menyepelekan awal baik yang diberikan oleh Tuhan sebagai tangga menuju kesejahteraan yang besar, jika dia bersedia bekerja keras dalam kejujuran.
Dan kejam, karena ada banyak sekali jiwa-jiwa jujur dan rajin yang sangat membutuhkan pekerjaan, tetapi yang tidak tersedia tempat baginya, karena telah diduduki oleh orang yang bekerja setengah hati itu.
Tahukah Anda bahwa ada ratusan ribu guru Indonesia yang hanya mendapat tunjangan bulanan di bawah Rp. 200.000,- per bulan, dengan status yang tidak dimungkinkan untuk diangkat sebagai pegawai tetap?
Dan ini bukanlah keadaan baru yang baru saja terjadi ...
Sahabat saya yang baik hatinya,
Marilah kita menyatukan kebaikan hati kita untuk mensyukuri pekerjaan baik yang sudah diberkatkan kepada kita,
untuk bekerja keras dalam kejujuran, dan menyisihkan tenaga dan kemampuan untuk membantu menguatkan kehidupan sesama jiwa Indonesia,
yang belum menikmati rahmat kemerdekaan bangsa,
yang telah dan akan selalu dicanangkan sebagai slogan kampanye para pemimpin untuk memenangkan kedudukan.
Jika untuk kebaikan kehidupan sesama kita,
marilah kita mendahulukan kebaikan yang bisa kita lakukan sendiri.
Jika untuk kebaikan, jangan menunggu pemimpin.
Kitalah pemimpin kehidupan kita yang sesungguhnya.
Jiwa-jiwa Indonesia tidak boleh berlama-lama hidup dalam keluhan dan kegusaran untuk saling menyalahkan. Kita adalah saudara dan sahabat dalam kebenaran dan kesabaran.
Marilah kita mendahulukan yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki kehidupan,
... satu sentimeter demi satu sentimeter,
satu gram demi satu gram,
satu tetes peluh demi satu tetes peluh berikutnya,
demi satu jiwa yang bernilai untuk satu jiwa Indonesia berikutnya.
Marilah kita saling mengasihi,
berlaku penuh hormat,
tidak memaksa orang lain untuk sama,
mengindahkan teladan yang menarik peniruan orang lain,
berlaku jujur sebagai warga,
berlaku amanah sebagai pemimpin,
belajar dengan baik sebagai murid dan mahasiswa,
menjadi Ayah yang menyejahterakan keluarga,
menjadi Ibu yang menghebatkan keluarga,
menjadi anak yang membanggakan orang tua,
menjadi guru yang memuliakan bangsa,
... dan itu semua kita lakukan dengan tulus dan jujur,
sebagai bukti kesungguhan kita untuk memuliakan sesama dan alam,
sebagai cara untuk memuliakan Tuhan,
... agar kita semua – dunia dan akheratnya dimulaikan oleh Tuhan.
Marilah kita menjadi sejatinya jiwa Indonesia.
...........
Sahabat saya yang hatinya baik,
Begitu dulu ya?
Mudah-mudahan Tuhan memudahkan persetujuan-Nya bagi penyegeraan rezeki besar yang telah menjadi hak Anda, karena kejujuran dan kerja keras Anda.
Mudah-mudahan setiap jiwa kita diberkati dengan kebaikan hati untuk menjadi rahmat bagi saudara dan sahabat kita yang hidupnya hari ini sedang tidak mudah.
Marilah kita saling berkasih-sayang.
Love is very powerful!
Create by :
Mario Teguh
Founder | MTSuperClub | 081-211-56900 | For The Happiness Of Others | Jakarta
Kamis, 27 Mei 2010
Jalan Sutera Menuju Sukses
Seperti hukum peradaban alam lainnya, manusia diibaratkan sebagai homo sapien, yang merupakan makhluk sosial yang memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap satu dengan yang lainnya. Sebuah pendapat mengatakan, habitat kaum hawa sebagai pemimpi untuk hidup sukses adalah sekumpulan para marketing, termasuk para pemasar property. Mengapa demikian ?
Para marketer yang merupakan jantung yang menjadi bagian penting yang sangat produktif. Karena para marketer adalah Insentif terbesar dalam hukum bisnis, bahkan bisnis derivatif (saham saja) tidak akan bisa mengalahkan kehebatan dari keberadaan marketer yang menjadi pakem dari proses Jual - Beli dan Sewa Jagat Property di Indonesia.
Tapi tidak bisa dipungkiri, menjadi penting yang produktif dalam dunia prestasi (merit system) yang berpihak hanya bagi marketer yang rajin dan pandai menemukan peluang-peluang . "Hoki" atau mujur hanya menjadi bumbu penyedap saja. Percayalah Tuhan tidak akan memberi kesuksesan bagi mereka yang bermalas-malasan, tidak mau berusaha dan tidak berpengetahuan.
Berusaha dan Berserah, pasti Tuhan akan memberikan jalan kepada setiap umatnya.
MORE TO SEE, PROPERTY-PROPERTY TERBAIK KAMI :
http://dhanaproperty.blogspot.com
Para marketer yang merupakan jantung yang menjadi bagian penting yang sangat produktif. Karena para marketer adalah Insentif terbesar dalam hukum bisnis, bahkan bisnis derivatif (saham saja) tidak akan bisa mengalahkan kehebatan dari keberadaan marketer yang menjadi pakem dari proses Jual - Beli dan Sewa Jagat Property di Indonesia.
Tapi tidak bisa dipungkiri, menjadi penting yang produktif dalam dunia prestasi (merit system) yang berpihak hanya bagi marketer yang rajin dan pandai menemukan peluang-peluang . "Hoki" atau mujur hanya menjadi bumbu penyedap saja. Percayalah Tuhan tidak akan memberi kesuksesan bagi mereka yang bermalas-malasan, tidak mau berusaha dan tidak berpengetahuan.
Berusaha dan Berserah, pasti Tuhan akan memberikan jalan kepada setiap umatnya.
MORE TO SEE, PROPERTY-PROPERTY TERBAIK KAMI :
http://dhanaproperty.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)